Catatan perjalanan TGS-TWU
"Masih ada yang pegang tiket andalas, jam 12.25, tujuan Tanjung Selor" Teriak petugas di salah satu dermaga Tarakan.
Teriakan ini sudah beberapa kali diulang olehnya, tak bosan dan tetap ramah dia mengulang, dan setelah beberapa kali akhirnya ada satu ibu yang beranjak berdiri dan bergegas menemuinya.
Mungkin Seringkali peristiwa diatas kita alami, baik itu ketika di pelabuhan, bandara atau tempat-tempat umum lainnya.
Yups, peristiwa yang berisi peringatan sama dan berulang. Yang perlu kita pertanyakan adakah kita bosan atau bahkan marah terhadap pengumuman dan himbauan (bahkan panggilan) itu?
Tentu setiap orang bisa menjawab berbeda, namun penulis disini ingin menekankan bahwa, terkadang pengumuman yang bagi kita tidak penting karena bukan menyangkut diri kita, bisa menjadi sangat penting bagi mereka yang membutuhkan itu, yang terkadang kita tidak bisa menentukan bahwa mana yang membutuhkan informasi/himbauan/panggilan tersebut.
Bersebab penulis berlatar belakang pendidik, maka disini kami menarik kesimpulan bahwa terkadang pendidik (guru dalam arti luasnya) di tuntut untuk terus mengulang-ulang Hal Paling dasar dari pendidikan tersebut, yaitu Akhlak (mendasarkan pendapat penulis ini pada hadits tentang alasan mengapa Nabiullah Muhammad SAW di utus ke muka bumi Li Utammima Makarimal Akhlaq)
So, Kuy para guru, terus sampaikan himbauan / panggilan cinta itu berulang-ulang mengingatkan dan mengajarkan anak didik kita tentang hakikat kehidupannya di dunia yaitu menjadi manusia yang ber-Akhlaq..dalam bahasa kerennya Berkarakter agamis
Semoga di setiap cita-cita baik yang bapak/ibu guru / ustad/zah lakukan sekalian mendapat dukungan penuh dari Allah SWT, dan terhitung menjadi amal jariyah yang tak putus hanya di dunia, namun kita panen di akhirat (kampung halaman kita) nantinya.
*Tarakan, 6 Feb 2020
antara 2 tiang ruang tunggu, dermaga tengkayu
mencoba menyatu
dalam alun merdu
melodi khas ruang tunggu
yang mencoba terus menginspirasiku
Salam sukses berjamaah
Berlimpah berkah
"Masih ada yang pegang tiket andalas, jam 12.25, tujuan Tanjung Selor" Teriak petugas di salah satu dermaga Tarakan.
Teriakan ini sudah beberapa kali diulang olehnya, tak bosan dan tetap ramah dia mengulang, dan setelah beberapa kali akhirnya ada satu ibu yang beranjak berdiri dan bergegas menemuinya.
Mungkin Seringkali peristiwa diatas kita alami, baik itu ketika di pelabuhan, bandara atau tempat-tempat umum lainnya.
Yups, peristiwa yang berisi peringatan sama dan berulang. Yang perlu kita pertanyakan adakah kita bosan atau bahkan marah terhadap pengumuman dan himbauan (bahkan panggilan) itu?
Tentu setiap orang bisa menjawab berbeda, namun penulis disini ingin menekankan bahwa, terkadang pengumuman yang bagi kita tidak penting karena bukan menyangkut diri kita, bisa menjadi sangat penting bagi mereka yang membutuhkan itu, yang terkadang kita tidak bisa menentukan bahwa mana yang membutuhkan informasi/himbauan/panggilan tersebut.
Bersebab penulis berlatar belakang pendidik, maka disini kami menarik kesimpulan bahwa terkadang pendidik (guru dalam arti luasnya) di tuntut untuk terus mengulang-ulang Hal Paling dasar dari pendidikan tersebut, yaitu Akhlak (mendasarkan pendapat penulis ini pada hadits tentang alasan mengapa Nabiullah Muhammad SAW di utus ke muka bumi Li Utammima Makarimal Akhlaq)
So, Kuy para guru, terus sampaikan himbauan / panggilan cinta itu berulang-ulang mengingatkan dan mengajarkan anak didik kita tentang hakikat kehidupannya di dunia yaitu menjadi manusia yang ber-Akhlaq..dalam bahasa kerennya Berkarakter agamis
Semoga di setiap cita-cita baik yang bapak/ibu guru / ustad/zah lakukan sekalian mendapat dukungan penuh dari Allah SWT, dan terhitung menjadi amal jariyah yang tak putus hanya di dunia, namun kita panen di akhirat (kampung halaman kita) nantinya.
*Tarakan, 6 Feb 2020
antara 2 tiang ruang tunggu, dermaga tengkayu
mencoba menyatu
dalam alun merdu
melodi khas ruang tunggu
yang mencoba terus menginspirasiku
Salam sukses berjamaah
Berlimpah berkah